Informasi dalam Genggaman
Green  

Mengapa Saat Sakit Kita Diminta Puasa Rendah Gula? Ini Jawabannya

Ilustrasi Foto by rawpixel.com/Freepik

DUNIAQU – Di masa sekolah baik di bangku SMP atau SMA biasanya seseorang diajarkan pengetahuan bahwa gula adalah salah satu sumber energi bagi tubuh.

Bahkan sumber energi bagi semua sel dalam tubuh karena kandungan glukosa dan kalorinya.

Dikutip dari Anlene, fungsi utama dari glukosa adalah sebagai sumber energi bagi hampir semua sel dalam tubuh. Sebut saja sel otak, saraf, darah merah, hingga beberapa sel retina dan lensa mata.

Lantas mengapa di saat kita sedang lemas, terbaring sakit, kita malah dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula? Menurut logika awam kita tentu hal ini bertentangan bukan.

Sebab kalau gula memberikan energi, mengapa kita tidak memperbanyak saja konsumsi gula, Agar tubuh yang sedang sakit dan lemas menjadi berenergi?

Nah begini penjalasan dr. Tirta Mandiri Hudhi dalam di Youtube yang telah ditonton sebanyak 92 ribu kali di kanal Tirta PengPengPeng dengan judul “#tirtapraktek : NETIZEN KONSULTASI ONLINE | PART 1” tentang mengapa di saat sakit kita tidak harus membatasi gula.

Menurut dr Tirta yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) ini, betul bahwa gula adalah sumber energi. Akan tetapi energi itu harus dipakai.

Karena jika energi itu tidak digunakan maka, kandungan gula itu akan disimpan menjadi cadangan energi.

“Cadangan energi tersebut bisa disimpan dalam darah. Atau pun di atur oleh yang namanya insulin,” jelasnya.

Masalahnya salah satu cara menggunakan energi itu ialah dengan aktif bergerak. Jika kita tidak bergerak atau menerapkan gaya hidup yang tak aktif (sedentary lifestyle) maka yang terjadi adalah gula darah akan tinggi dan dapat menimbulkan penyakit berbahaya lainnya seperti diabet.

“Glukosa-glukosa atau pun gula-gula yang gak kepakai disimpan semua jadi cadangan energi yang mengakibatkan gula darah kita menjadi tinggi,” ujar Dokter Tirta.

Karena itulah ketika sakit maka kita disarankan untuk mengurangi gula. Akan lebih baik menurut dr Tirta di saat sakit kita mengonsumsi makan-makanan yang banyak mengandung protein.

“Ketika sakit kita itu hypermetabolism. Dan kita lebih membutuhkan ketika sakit adalah protein. Karena banyak sel tubuh kita yang rusak,” tukasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *